Visi pertama Provinsi Jawa Barat dalam RPJMD, wajah lima tahun ke
depan adalah provinsi pariwisata. Yang punya gunung pantai akan diolah
menjadi pariwisata alami, di perkotaan wisata sejarah dan belanja salah
satunya Kota Cirebon," kata pria yang akrab disapa Kang Emil.
Dalam kuliah umum yang dilaksanakan di kampus biru UNSWAGATI (Cirebon) Dia menyebutkan, Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon akan difungsikan menjadi salah satu kunjungan wisata unggulan daerah. Kawasan tersebut akan dibuat semi basemant sehingga dapat memenuhi fungsinya sebagai kawasan parkir, selain destinasi wisata religi.
Dia menjelaskan, dalam penataannya, konsep alun-alun harus multifungsi. Selain digunakan untuk kegiatan upacara, alun-alun juga dapat digunakan kegiatan lain. Maka tak menutup kemungkinan jika kawasan Alun-alun Kota Cirebon akan diberi rumput sintetis.
"Jadi zona motorik aktif ada, acara istighosah, dan konser, zona teduh atau zona pasif, dan ada faktor sejarah karena di Kejaksan ini sebrangnya pendopo bupati, sebelah kiri masjid dan harus dihormati," ujar Kang Emil.
Dalam penataan alun-alun tersebut, Pemprov Jabar menganggarkan Rp 15-20 milyar pada 2019. Dalam penataannya, Pemprov Jabar juga akan membuat air mancur kekinian.
"Standar provinsi digital-lah termasuk Kota Cirebon," pungkas Kang Emil.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal menyulap Alun-alun Kejaksan, Jalan Kartini, Kota Cirebon, menjadi alun-alun terkeren di Jawa Barat.
Bahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin langsung pembuatan sketsa wajah baru Alun-Alun Kejaksan.
Emil yang mengenakan baju merah didampingi Penjabat Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik, menyusun sketsa tersebut bersama arsitektur.
Saat itu, mereka tampak serius mendiskusikan tampilan baru alun-alun kebanggaan warga Kota Udang itu.
Setelah diskusi selama kira-kira satu jam itu, mereka pun selesai menyiapkan desain revitalisasi Alun-alun Kejaksan.
Usai diskusi itu Emil menyampaikan, proses revitalisasi Alun-Alun Kejaksan bakal dimulai pada 2019 menggunakan dana hibah Pemprov Jabar.
"Anggarannya kira-kira Rp 15 miliar - Rp 20 miliar dari hibah Pemprov," kata Ridwan Kamil usai meninjau Alun-Alun Kejaksan, Rabu (14/11/2018).
Dalam kuliah umum yang dilaksanakan di kampus biru UNSWAGATI (Cirebon) Dia menyebutkan, Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon akan difungsikan menjadi salah satu kunjungan wisata unggulan daerah. Kawasan tersebut akan dibuat semi basemant sehingga dapat memenuhi fungsinya sebagai kawasan parkir, selain destinasi wisata religi.
Dia menjelaskan, dalam penataannya, konsep alun-alun harus multifungsi. Selain digunakan untuk kegiatan upacara, alun-alun juga dapat digunakan kegiatan lain. Maka tak menutup kemungkinan jika kawasan Alun-alun Kota Cirebon akan diberi rumput sintetis.
"Jadi zona motorik aktif ada, acara istighosah, dan konser, zona teduh atau zona pasif, dan ada faktor sejarah karena di Kejaksan ini sebrangnya pendopo bupati, sebelah kiri masjid dan harus dihormati," ujar Kang Emil.
Dalam penataan alun-alun tersebut, Pemprov Jabar menganggarkan Rp 15-20 milyar pada 2019. Dalam penataannya, Pemprov Jabar juga akan membuat air mancur kekinian.
"Standar provinsi digital-lah termasuk Kota Cirebon," pungkas Kang Emil.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal menyulap Alun-alun Kejaksan, Jalan Kartini, Kota Cirebon, menjadi alun-alun terkeren di Jawa Barat.
Bahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin langsung pembuatan sketsa wajah baru Alun-Alun Kejaksan.
Emil yang mengenakan baju merah didampingi Penjabat Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik, menyusun sketsa tersebut bersama arsitektur.
Saat itu, mereka tampak serius mendiskusikan tampilan baru alun-alun kebanggaan warga Kota Udang itu.
Setelah diskusi selama kira-kira satu jam itu, mereka pun selesai menyiapkan desain revitalisasi Alun-alun Kejaksan.
Usai diskusi itu Emil menyampaikan, proses revitalisasi Alun-Alun Kejaksan bakal dimulai pada 2019 menggunakan dana hibah Pemprov Jabar.
"Anggarannya kira-kira Rp 15 miliar - Rp 20 miliar dari hibah Pemprov," kata Ridwan Kamil usai meninjau Alun-Alun Kejaksan, Rabu (14/11/2018).
0 Komentar